Laman

Kamis, 09 Februari 2012

Batara Brama

Batara Brama versi Solo
Gambar diambil dari : http://teguhrahardjo.blogspot.com/


Batara Brama adalah putera Batara Guru yang kedua dari ibu Batara Uma. Batara Brama mempunyai tekad membasmi segala sifat keburukan, yang ada di bumi ini. Sifatnya keras dan cepat marah, tetapi cepat pula reda setelah menyadari bahwa tidak pada tempatnya dia marah.


sumber www.primbon.com


Batara Brama adalah putera kedua Batara Guru.Ia tinggal di Kahyangan Duksinageni.Kahyangan ini disebut juga Hargadahana atau Argadahana.Istrinya ada tiga orang,yakni Dewi Saci atau Dewi Wasi,Dewi Rarasati,dan Dewi Saraswati.Diantara banyak anaknya,yang paling terkenal adalah Dewi Dresanala yang diperistri Arjuna.Perkawinan ini menghasilkan seorang cucu bagi Batara Brama,yakni Bambang Wisanggeni.

Batara Brama pernah melakukan tindakan yang tidak bijaksana dengan menceraikan Dewi Dresanala dari Arjuna.Dresanala kemudian diberikan kepada Dewasrani,meskipun dia sedang hamil tua.Tindakan Batara Brama ini akibat bujukan dan hasutan Batari Durga.Namun akhirnya Batara Brama menyadari kesalahannya.

Menjelang Baratayuda,Batara Brama mendapat tugas berat dari Batara Guru.Karena para dewa menilai tidak ada satu makhluk pun di dunia yang sanggup menandingi kesaktian Wisanggeni,Batara ditugasi untuk membunuh Wisanggeni.Brama lalu memanggil Wisanggeni dan menanyakan apakah Wisanggeni bersedia berkorban bagi kemenangan Pandawa di Baratayuda.Wisanggeni menyatakan sanggup.Batara Brama lalu menyuruh cucunya memandang salah satu titik diantara mata Batara Brama.Seketika itu juga tubuh Wisanggeni mengecil sampai menjadi debu.Dalam Mahabarata,tokoh Wisanggeni tidak ada.

Batara Brama tergolong dewa yang murah hati tapi terkadang bertindak kurang bijaksana.Suatu ketika,Batara Brama melihat kedua kakak beradik,Hiranyakasipu dan Hiranyawreka yang tekun bertapa selama berbulan-bulan.Ketika Batara Brama bertanya apa tujuan mereka bertapa.Mereka menjawab ingin memiliki kesaktian yang terkalahkan oleh makhluk apapun,termasuk para dewa.Dengan murah hati,tanpa berpikir panjang,Batara Brama mengabulkan permintaan itu.

Bertahun-tahun kemudian,setelah Hiranyakasipu menjadi raja Alengka dan Hiranyawreka menjadi raja Giyantipura,keduanya bersekutu melawan para dewa.Tentu saja para dewa menjadi kewalahan karena kesaktian kedua kakak beradik itu tidak tertandingi oleh makhluk apapun.Untunglah Batara Wisnu menemukan akal yang cerdik,ia mengubah wujudnya menjadi makhluk baru,yakni berbadan dewa tapi berkepala singa dan menamakan dirinya Narasinga.Dengan bentuk seperti itu,Batara Wisnu dapat mengalahkan dan membunuh kedua raksasa sakti itu.



sumber : http://teguhrahardjo.blogspot.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar